(Gambar: Ilustarsi virus)

Beberapa hari di bulan Februari ini kondisi fisik kita mungkin tidak jauh berbeda keadaannya. Hampir 80 persen dari total masyarakat di kampung saya mengidap sakit yang sama. Dari anak-anak, hingga yang tua-tua, gejalanya mirip semua. Tenggorokkan sakit, batuk, meriang, demam, badan terasa sakit (pegal), flu, penyumbatan hidung, dan lain sebagainya, sudah menjadi primadona penyakit di bulan ini.


Ada yang bilang itu akibat dari perubahan cuaca (pancaroba) dari musim dingin ke musim panas. Adapula yang beranggapan lebih ekstrim, yakni, ini merupakan asap yang ditembakkan dari udara, agar masyarakat setempat terkena penyakit semua, Omicron katanya. Lalu ada pula yang mengatakan, bahwa tembakan gas dari udara itu adalah bentuk pengobatan massal (karena masyarakat masih banyak yang menolak untuk divaksin). Sehingga dengan terhirupnya gas yang disemburkan melalui udara tersebut diharapkan dapat membentuk antibody bagi masyarakat untuk melawan covid-19.


Terlepas dari semua tanggapan tersebut, kita sebenarnya harus tetap berprasangka baik kepada Tuhan. Ikut pendapat/persepsi yang mana pun, prasangka harus tetap dikondisikan, sebab hal tersebut akan mempengaruhi psikologi kita. Psikologi yang tidak sehat, akan membuat tubuh kita ikut-ikut menjadi sakit. Lalu, apa yang hendaknya kita lakukan dalam rangka menangkal berbagai penyakit? Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan saat berada di situasi seperti ini:



1. Banyak Berdoa 



(Gambar: Doa banyak mengandung berbagai manfaat)


Secara psikologi, berdoa bisa jadi sarana terbaik untuk menenangkan diri terhadap segala permasalahan yang dihadapi. Doa juga memiliki sifat mengikat, ia akan menjadi self-reminder agar fokus seseorang selalu terjaga dengan apa yang dipanjatkan dalam doanya tersebut. Jadi, jika seseorang memaksudkan doanya itu untuk terhindar dari segala penyakit/virus, maka perlahan tubuh kita akan membentuk pertahanan yang kokoh dari dalam, karena keyakinan dan ketergantungan kita, kita serahkan hanya kepada sang Pencipta saja.



2. Hindari Stres



(Gambar: Stres akan mengundang segala penyakit)


Pangkal dari segala macam penyakit adalah akibat dari pikiran yang sembraut, gelisah, penuh masalah, yang disebabkan oleh stres. Jika jiwa sudah merasa seperti ini, maka cepat-cepat cari penangkal untuk mengeluarkannya dalam diri kita. Stres itu ibarat sampah yang menumpuk di dalam pikiran. Bila tidak rutin membuang sampah tersebut, ia akan membusuk dan menimbulkan bibit-bibit penyakit. 


Maka salah satu cara membuang sampah pikiran baik ialah dengan mencari teman yang tepat untuk mencurahkan perasaan yang terpendam. Atau jika tidak ada orang yang bisa kita percayai untuk dijadikan tempat sharing, menulislah. Tulis apa yang menjanggal hati dan yang membuat kita gelisah. Percayalah, setelah hal tersebut dilakukan, pikiran akan berangsur plong dan nyaman. 



3. Olahraga



(Gambar: Olahraga akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh)


Sudah tidak perlu dijabarkan lagi manfaat dari kegiatan yang satu ini. Kita sudah sering mendengarnya dari mulai masuk sekolah TK hingga SMA, pelajaran Penjaskes (sekarang PJOK) tidak pernah absen dalam daftar mapel satu pekan. Masalahnya, kita memang tahu teorinya, namun dalam kenyataan sehari-hari, sungguh kita jauh dari predikat mengamalkanya. Padahal, salah satu penangkal virus yang nyata ialah menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga. Ya, paling tidak membiasakan berjalan kaki kalau mau ke mana-mana, biar ada peluh yang keluar dari pori-pori kulit kita.



4. Konsumsi Minuman dan Makanan yang Sehat



(Gambar: Makanan dan minuman yang sehat)


Di antara yang mendominasi penyebab berbagai penyakit mudah hinggap ke tubuh kita ialah akibat pola makan dan minum yang buruk. Oleh karena itu, jika dari sekarang kita berkomitmen hanya memakan dan meminum sesuatu yang baik untuk tubuh, maka sama halnya sudah mempertahankan beberapa jatah umur kita agar tetap bertahan di muka bumi ini.


Makanlah makanan dengan gizi yang seimbang. Jangan lupa makan sayuran, dan buah. Sebab dua hal ini yang biasa sering dilupakan orang-orang, karena banyaknya sekarang makanan yang berlabel junk food beredar. Kemudian, gemarlah meminum air putih kalau bisa sampai 8 gelas atau 2 liter per hari. Sebab air putih merupakan penetral yang baik untuk tubuh kita, dan tentu dapat menjernihkan pikiran pula.


5. Komunikasi yang Baik 



(Gambar: Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik)


Hilangkan rasa iri, dengki, sombong, dan ujub terhadap orang lain di sekitar kita. Jalin komunikasi yang baik, dengan senantiasa berbuat baik, terutama kepada keluarga, dan tetangga. Dengan adanya kegiatan sosial yang sehat, maka jasmani pun juga ikut menjadi kuat. Oleh karena itu, sering-seringlah bersilaturrahim, sebab orang yang suka berkunjung dan membangun komunikasi baik kepada orang lain, akan mengundang rezeki dan diberi manfaat umur yang panjang.


Jadi, itulah lima hal yang bisa kita coba perbaiki sebagai sarana usaha kita melindungi dari serangan virus. Selamat mencoba dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, orang yang berupaya menjaga kesehatannya, itu pertanda dia mencintai karunia Tuhan berupa kehidupan yang diberikan kepadanya.

 INILAH FAKTA KENAPA PORNOGRAFI DILARANG | CAK FATAHINILAH FAKTA KENAPA PORNOGRAFI DILARANG | CAK FATAH

            APA ITU PORNOGRAFI

Menurut bahasa pornografi berasal dari bahasa Yunani porn yang berrati perempuan jalang dan graphein berarti ungkapan. Dari pengertian ini menunjukkan bahwa objek utama dan sumber pornografi adalah perempuan. Porno juga bermakna cabul, pornografi berarti penggambaran tingkah laku secara erotik dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi.

Dalam perkembangan terbaru pomografi di-pahami dalam tiga pengertian: Pertama, kecabulan yang meren-dahkan derajat kaum wanita. Kedua, merosotnya kualitas kehidupan yang erotik dalam gambar-gambar yang jorok, kosakata yang kasar, dan humor yang vulgar. Ketiga mengacu pada tingkah laku yang merusak yang terkait dengan mental manusia.

Menurut UndangUdang RI No. 44 Tahun 2008 tentang  pornografi, didefenisikan bahwa pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, poto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pecakapan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat

Polisi Buru Penyebar 3 Video Bugil Siswi SMA di Makassar ...

            Awal Mula Lahirnya Film Porno

Pada dasarnya, film porno sudah diproduksi saat dunia perfilman telah dimulai. Akan tetapi semua itu hanya dapat dinikmati olehm orang-orang tertentu saja. Baru ketika masuk tahun ke 1970-an film porno sedikit demi sedikit mulai dilegalkan. Adapun Sejarah film porno secara runtut pernah ditulis oleh Patrick Robertson dalam bukunya yang berjudul: Film Facts. Menurutnya film porno paling awal yang dapat diketahui tanggal pembuatannya adalah A L'Ecu d'Or ou la bonne auberge, dibuat di Perancis pada 1908.

            Film Porno Jepang


Kenapa Jepang? Jawabannya pun kira-kira bisa dijawab sendiri oleh pembaca. Selain banyak diminati oleh orang-orang yang bermata keranjang di manca negara khusus-nya Asia, ternyata Jepang memiliki kebijakan yang agak nyeleneh. Yakni melegalkan film porno untuk di industrikan. Maka tidak heran jika pemeran atau aktris film panas ini tidak berkurang di sana, itu karena industri ini amat begitu menjanjikan di sana.

Melalui aturan Law Regulating Adult Entertainment Business, pemerintah secara legal formal mengizinkan industri film dewasa di Jepang, dengan syarat tidak adanya paksaan terhadap para aktor yang bersangkutan. Lihatlah betapa bobroknya kebijakan ini, demi pundi-pundi uang dan kekayaan, orang yang berada di balik itu semua dengan teganya menyebarkan penyakit ke masyarakat.

Meski ada persyaratan pelegalan yang mesti diikuti sebelum mempublis ke khalayak seperti para produsen film dewasa tetap wajib menyensor alat vital dari laki-laki dan perempuan, yang diatur dalam NEVA (Nihon Ethics of Video Association), tetap saja langkah yang diambil oleh pemerintah ini dipandang ngeles, dan tidak pada tempatnya.

Sebenarnya jauh dari tahun-tahun yang telah disebutkan Jepang sudah bergerak di bidang ini. Yakni sebuah gerbang penjaga seks kumersial di Jepang yang bernama Yakuza telah memulainya di masa perang dunia ke-2 dengan menyediakan wanita penghibur bagi tentara Jepang. Meski awalnya adalah berupa wadah bagi orang-orang yang haus akan seks, maka semakin berkembangnya teknologi, dan daya khayal serta imajinasi, mereka pun terus bergerak dan membuat terobosan untuk mengambil keuntungan di balik jalan setan tersebut.

Kemudian, pada tahun 1971 dunia perfilman dewasa dari Amerika mulai merajalela ke pelosok negara termasuk Jepang sendiri. Karena jiwa saing Jepang amat tinggi serta takut kalah saingan dengan film buatan Amerika, Takashi Itamochi, Presiden Nikkatsu, studio film besar tertua di Jepang mengembangkan “pink film" sebagai salah satu upaya untuk menarik penonton. Di sinilah cikal bakal studio film dewasa mengakar hingga sekarang, termasuk Yakuza yang konsisten dalam bidangnya tersebut.

Pada tahun 2010, jika berbicara keuntungan yang didapat oleh industri ini mencapai ratusan miliar dolar. Yakuza saja pada tahun yang sama memperoleh keuntungan sebesar USD 242 miliar atau jika dirupiahkan sebesar RP. 3.477.128.600.000.000. Hitung sendiri keuntungan yang mereka dapatkan. Yang lebih malu adalah Indonesia masuk ke dalam 12 negara yang paling rajin dalam belanja seks dengan pengeluaran sebesar $2,25 miliar atau sekitar Rp29 triliun per tahun.

Sekarang beda lagi, bahkan hal-hal yang berbau pornografi sudah bisa dinikmati secara gratis di dunia maya seperti cerita-cerita seks, foto vulgar, hingga tayangan yang membangkitkan libido seseorang yang melihatnya. Lalu dari itu semua apa yang kita dapat dari semuanya? Kenikmatan? Kepuasan? Tidak, sama sekali tidak. Kalaupun ada kenikmatan dan kepuasan itu muncul, hal tersebut hanyalah bersifat sementara dan juga semu belaka. Yang ada setelahnya adalah penyesalan yang sulit dihapus dalam kehidupan.

tutup mulut by magic-pw

Kebanyakan dari kita, nyatanya masih ada yang menganut kebiasaan gegabah dalam mengambil sebuah keputusan. Tidak jarang, kita pun juga terburu-buru ketika ingin mengatakan sesuatu. Sehingga, saat tahu bahwa hal tersebut membawa kita salah langkah, maka tiba-tiba, "menyesal" adalah kata mainstream yang muncul dalam pikiran kita.

Orang tua dulu sudah pernah bilang, "Menganga dulu, baru bicara." Maksudnya sudah semestinya kita memikirkan apa yang ingin dikatakan, ataupun kita perbuat. Hal tersebut gunanya untuk manangkal, pun menghindarkan kita dari segala kebinasaan. Ingatkah kita, bahwa mulut adalah senjata yang amat tajam. Hanya karena mulut saja, seluruh anggota badan celaka.

Alangkah lebih baiknya jika kita mampu menjaga mulut agar tetap tertutup, dan membiarkan orang lain menganggap kita bodoh, daripada terburu-buru mengambil kesimpulan dan berkata berdasarkan emosi yang meledak. Sebelumnya, cari dahulu kondisi saat di mana perasaan sudah bisa berpikir jernih. Maka, setelah itu, cobalah bicaralah perlahan dengan segala konsekuensi yang bakal kita dapat. Itu baru manusia cerdas, yang sukanya bukan mulut yang ceplas-ceplos.

Penyesalan, datangnya pasti di akhir-akhir. Maka jangan biarkan diri kita terlalu cepat terbawa suasana. Suasana itu patamorgana. Ke-valid-annya masih diragukan. Jadi, tidak usah capek-capek buang tenaga, hanya untuk menanggapi sesuatu yang notabene-nya masih bisa diakhirkan, dari pada tugas yang jauh lebih mendesak dan mesti di awalkan. Buang tenaga saja.

Lebih baik sibukkan diri dengan perbaikan. Tidak usah ikut-ikutan sama mereka yang senang berkecimpung dalam debat perbedaan. Pikirkan jalan mulia agar dapat menyatukan sesama saudara, bukan malah ikut sama salah satunya saja, kemudian mencaci-maki yang lain dengan sombongnya. Sekarang ini zamannya fitnah. Salah sedikit saja, kita bisa binasa dimangsa perbuatan kita sendiri. Jangan gegabah. Tetap hati-hati, dan jangan lupa selalu tebarkan kebaikan kepada yang lain. Itulah jalan orang besar dulu dalam meraih kesuksesan.  
https://asset.kompas.com/crops/MEnyuIRrmVNlBQgCwkvTfsiAYGc=/0x0:780x390/750x500/data/photo/2015/08/06/1420500shutterstock-248057314780x390.jpg
Aku tidak tahu apa yang ingin aku tulis. Harusnya aku punya peta dalam tujuan menulisku kini. Tapi mau bagaimana lagi? Sekarang tiba-tiba aku jadikan blog ini sebagai menuangkan kegelisahan hati. Tak apalah, yang penting dengan aku menulis, hatiku yang terombang ambing dapat sedikit terobati. Meski sekali lagi, tulisan yang kubuat sangat kacau tak beraturan.

Bagiku menulis itu adalah hal yang menyenangkan. Walau aku sendiri tidak tahu apa yang aku tulis sekarang. Yang jelas aku ingin menulis! Itu saja. Satu lagi, menurutku, menulis itu keren. Lihatlah orang-orang terkenal dalam sejarah, mereka semuanya rata-rata adalah seorang penulis yang banyak menghasilkan buku-buku. Itu adalah salah satu motivasiku dalam menulis. Namun aku tidak berharap ingin terkenal seperti halnya mereka. Yang aku inginkan sekadar menulis, dan sudah... itu saja.

Terserah orang mau bilang tulisanku sampah, atau apalah. Aku tidak butuh apresiasi mereka. Cukup dengan aku mengapreasi diri sendiri dengan karya sendiri, semua itu sudah membuatku bahagia. Ini bukan masalah kualitas. Tapi kenyamanan jiwa dalam mengikuti kata hati.

Dan sekarang lihatlah! Betapa liarnya jari jemariku mengetik satu persatu huruf lewat keyboard laptop. Aku sadar, ternyata menulis tidak mesti selalu terpaku dengan aturan ini itu. Asalkan hati senang, maka sudah, ya selesai. Tak usah banyak cakap yang berat-berat. Cukup tuangkan hal yang ada pada dipikiranmu sekarang. 

Dan sungguh, perasaanku semakin nyaman dengan keadaan macam ini.
Hanya saja aku ingin kembali mengulangnya. Gembira bersama kata-kata yang kubuat. Menuangkannya dalam bentuk tulisan setiap waktu, setiap saat.

Aku tidak tahu mengapa, dulu ketika aku menulis, seketika perasaanku menjadi lega, bahagia. Walau aku sibuk, namun tetap sempat-sempatnya untuk menulis. Tapi sekarang sekarang lihatlah. Aku seperti orang yang kaku dalam hal tulis menulis. Membaca pun sekarang jarang sekali.
Oleh sebab itu aku merindukan masa-masa itu. Tepatnya dua tahun yang lalu adalah di mana aku sangat produktif dalam perihal menulis. Bahkan ditahun itu pula, aku bisa menyelesaikan satu buku dalam jangka waktu kurang dari satu bulan. Sedang sekarang, untuk menulis beberapa paragraf saja sulitnya minta ampun.
Aku rindu ingin kembali bisa menulis.

Sumber gambar: https://cdns.klimg.com/dream.co.id

Sangat menyakitkan, ketika kamu didiamin tanpa ada kejelasan. Katanya ia tak apa-apa, namun tingkahnya jelas nampak berbeda.


Jika memang ada yang mesti diluruskan, luruskanlah, bicarakan dengan baik-baik apa masalahnya? Itu kehendak kita sebagai seorang perindu. Tapi ya, beginilah sudah lumrahnya menjadi seorang yang mencintai, bukan seorang yang dicintai. Kita akan rutin merasakan yang namanya nyesek dada itu datang membelai. Dada tak akan merasa nyaman jika rasa itu waktunya telah sampai.


Biasanya kalau sudah seperti ini keadaannya, kerjaanmu pasti acak-acakan. Pikiranmu terbagi tak ngaruan. Mau tidur saja susah, apa lagi harus melakukan hal yang mengundang lelah, aku yakin, kalimat terakhir yang keluar dari mulutmu adalah "menyerah".


Tak ada lagi sifat yang hebat yang bisa kamu lakukan selain bersabar. Jika kamu memang sangat sayang sama dia, tunggulah sampai permasalahannya mulai nampak kasat mata. Jangan memaksa! Sebab, dengan paksaan ia juga akan terpaksa mengatakannya. Ia mungkin tak akan sempurna dalam pengakuan, ia hanya mengatakan hal-hal tertentu saja. Hal itu karena ia merasa kesal sudah dipaksa.


Bersabarlah. Yakinlah besok lusa tak akan terjadi apa-apa. Ingatlah selalu, terkadang apa yang kita cemaskan itulah kemungkinan besar yang akan terjadi. Semua akan baik-baik saja. Terus jaga ketulusan itu. Kamu tahu, sekarang sulit sekali mencari yang namanya "tulus". Maka bersyukurlah jika kamu memilikinya.

Yang aku takutkan, ketika aku menuliskan sesuatu, merincikan beberapa hal, kemudian mempostingnya ke media sosial, perilaku yang kutampakkan sehari-hari malah belum mencerminkan apa-apa yang telah daku utarakan.
*
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."  Al-Qur’an berkata lantang pada surah Ash- Shaff : 2-3.
*
Maka dari itu, tegurlah daku jika kau menyaksikan hal-hal yang menyimpang daripada apa yang daku perbuat. Bukankah Allah telah menyatakan, ciri-ciri orang yang tidak merugi itu di antaranya ialah, "Nasihat kepada kebenaran, dan kesabaran."
*
Nasihatilah saudaramu ini! Jangan ragu untuk mengutarakannya secara langsung. Sungguh ihwal itu akan memperbaiki kesalahan, kemudian, menjadikannya terbentengi dari kekhilafan.
*
Sejatinya, setiap penulis mempunyai cita-cita yang tak jauh beda. Yakni untuk memperbaiki diri, dan berbagi dengan tulisannya. Tulisan yang dibuat, dijadikan mereka sebagai acuan dan motivasi, agar bisa merubah kebiasaan buruk yang sering mereka dapati.
*
Begitu pula dengan daku, walau bukan seorang penulis, kadang dengan menulis di sosial media, buku harian, dan lain sebagainya, hari-hariku terasa diingatkan, dengan dibatasi pagar-pagar yang kubuat sendiri. Namun, kadangkalanya, kekhilafan juga ikut menyerang, sehingga daku lupa dengan apa yang pernah disampaikan. Maafkanlah.
*
Semoga kita selalu diberi jalan untuk dapat memperbaiki diri, menjadi mu'min sejati, dan senang, ketika engaku, aku, kita, dan mereka saling menasihati. "Addinu nasihah".

-MaolaRie